Jumat, 06 Juni 2014

HARI TRI SUCI WAISAK 2558 BE/2014
“Buddha Memimpin Kita Hidup Berkesadaran”
(Perayaan Waisak di Vihara Vimala Dharma, Bandung)



Tri Suci Waisak merupakan hari raya terbesar agama Buddha, yang memperingati tiga peristiwa penting. Pertama, Kelahiran Pangeran Siddharta Gautama di Taman Lumbini. Beliau adalah Bodhisattva yang turun ke bumi dari Surga Tusita untuk menjadi Buddha. 
Kedua, Pangeran Siddharta Gautama berhasil mencapai Penerangan Sempurna dan menjadi Samyaksambuddha di pohon Bodhi, Bodhigaya. 
Ketiga, Parinibbana Buddha Gautama di Kusinara di antara dua pohon Sala kembar.
Kamis, 15 Mei 2014 merupakan perayaan Tri Suci Waisak 2558 BE dengan tema “Buddha Memimpin Kita Hidup Berkesadaran”. Dengan pilihan tema itu diharapkan segenap umat Buddha diajak untuk mengingat dan merenungkan kembali makna spiritual dan semangat yang terkandung dalam tiga peristiwa besarnya. Tema ini juga menceritakan setiap peristiwa dalam kehidupan Buddha yang memberikan pelajaran komprehensif tentang kesadaran terhadap realitas-realitas kehidupan manusia. Soal keterikatan pada usia tua, kesakitan dan kematian serta ketidaksadaran terhadap kehidupan yang tenggelam dalam aneka kesenangan, dalam masalah-masalah yang rendah dan terlena pada keasikan besar yang menggoda setiap saat. Dengan timbulnya kesadaran pada setiap individu tentunya akan menimbulkan sebuah keharmonisan, kebahagiaan dan kedamaian didalam keluarga, masyarakat dan negara. Tema Hari Waisak 2558 BE/2014 ini memiliki makna Hidup berkesadaran sebagai jalan langsung yang dijelaskan dalam bagian pertama Satipathana Sutta (M.I.56) untuk memperoleh realisasi dalam rangka mempurifikasikan para makhluk, mengatasi penderitaan dan ratapan, menghilangkan penderitaan (dukkha) dan penolakan, memperoleh cara sesungguhnya, merealisasi (nibbana) yang terdiri dari empat satipatthana. 
(BVD • Juni - Juli 2014)
Liputan Pertama, merenungkan tubuh (kaya). Kedua, merenungkan perasaan (vedana). Ketiga, merenungkan pikiran (citta). Keempat, merenungkan fenomena-fenomena (dhamma). Sebelumnya, dalam menyambut hari raya Tri Suci Waisak ini, diadakan meditasi mulai dari tanggal 7 Mei-13 Mei 2014 pukul 18.00 – 21.00 WIB dan menjelang detik-detik Waisak Kamis, 14 Mei 2014 pukul 02.00 WIB, meskipun tidak banyak umat yang mengikuti, meditasi yang dibimbing oleh Bhikkhu Dharmasurya Bhumi Mahathera (dikenal juga sebagai Bhante Surya Bhumi) tetap berjalan dengan lancar. Perlu diketahui bahwa Bhante Sur ini merupakan pembimbing meditasi di Pusat Meditasi Giri Mangala, Trawas dan termasuk Bhikkhu senior yang bernaung di Sangha Agung Indonesia. Pada puncak acara perayaan Tri Suci Waisak ini dihadiri oleh beberapa Bhikkhu dari Sangha Agung Indonesia, antara lain Bhante Surya Bhumi, Bhante Rakkhita Citto, Suhu Nyanadhammo, Samaneri Sirivatdanu dan sedikitnya ada 400 lebih umat Buddha yang berasal dari dalam dan luar kota yang ikut berpartisipasi dalam perayaan Tri Suci Waisak bersama di Vihara Vimala Dharma Bandung pada 15 Mei pukul 09.00 WIB yang lalu. Setelah diadakan puja bakti Waisak, pada pukul 13.00 WIB di ruang bakti sala Vihara Vimala Dharma diadakan Visudhi Tisarana dan Upasaka/Upasika sebagai bagian dari rangkaian acara Perayaan Tri Suci Waisak 2558 BE. Usai sudah rangkaian acara dalam memperingati hari Tri Suci Waisak di Vihara Vimala Dharma pada tahun ini. Semoga kita semua dapat kembali mengenang ajaran agung Sang Buddha tentang hidup berkesadaran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sadhu Sadhu Sadhu...

Buletin dan Liputan oleh Verlinda - Medkom PVVD
Dipublikasi oleh Dharma - Medkom Sekber Jabar

Bhante Rakkhita Citto




 Umat VVD memadati halaman depan



Usher PVVD lagi membagikan bingkisan




Bhante Dharmasurya Bhumi saat Visudhi Upasaka/Upasika




 Anak - anak taman putra (GABI) sedang mengikuti kebaktian Waisak





Umat di bakti sala utama VVD






 Pemercikan air suci oleh Suhu Nyana Dhammo





 Umat VVD di halaman vihara



 Umat VVD memadati ruang meditasi




Tim Kesenian PVVD 





Umat memadati vihara