“GABVBB Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan Menghayati
dan Mempraktikkan Kemerdekaan atau Kebebasan menurut Ajaran Buddha”
Pada
tanggal 25 Agustus lalu, GABI Buddhasena (GABVBB-Gelanggang Anak
Buddhis Vihara Buddhasena Bogor), mengadakan acara untuk memperingati
hari kemerdekaan negara kita, di Pondok Sadhana Amitayus. Hari raya 17
Agustus ini dirayakan dengan menghayati dan mempraktikkan langsung
kemerdekaan atau kebebasan menurut ajaran Buddha.
Para peserta
adik-adik GABVBB yang terdiri dari dari kelas A hingga kelas RB beserta
beberapa pengurus PMVBB yang sudah daftar sebelumnya berkumpul di Wihara
Buddhasena sekitar jam 7 pagi. Namun ada beberapa orang yang sudah ada
di Amitayus seperti chef-chef GABI. Kami pun berangkat dengan menaiki
angkutan umum hijau khas kota Bogor.
Sesampainya di
Amitayus, kami disambut oleh para Sangha monastik yang sedang masa vassa
disana, antara lain Bhante Saddhanyano Mahathera, Bhante Nyanagupta,
Bhante Nyanayasha, Bhante Vidya dan para bhante lainnya. Setelah itu,
kami makan pagi bersama dengan masakan yang yummy, hasil olahan para
“masterchef". Setelah sarapan, kami semua naik ke lantai 3 Pondok
Sadhana Amitayus untuk kebaktian dan ceramah Dharma yang diisi oleh
Sangha monastik. Setelah kebaktian, kami bermain dengan sadar-penuh,
yang artinya kami bermain dengan ceria, bahagia, dan penuh sukacita.
Karena berlatih sadar-penuh adalah untuk berlatih keceriaan,
kebahagiaan, dan kebebasan sejati. Latihan sadar-penuh selalu membawa
pada kebahagiaan dan kebebasan sejati, menurut ajaran Buddha.
Setelah
itu kami berkumpul di halaman rumput untuk mengikuti sesi yang diberi
nama “Meditasi Jeruk”. Di sesi ini, kami semua diajak untuk dapat
menikmati makan sebutir jeruk dengan perlahan dan sadar-penuh.
Sadar-penuh dapat dilatih dalam tiap aktivitas dalam kehidupan kita.
Termasuk ketika makan jeruk. Bhante Yasha mengajak kami untuk dapat
melihat secara mendalam bagaimana sebuah jeruk bisa sampai di tangan
kita. Pohon jeruk berasal dari sebuah biji yang ditanam di tanah.
Biasanya yang menanam adalah pak petani, dan diangkut oleh mobil atau
truk, dan dijual oleh pak pedagang di pasar. Betapa banyaknya
elemen-elemen yang mendukung agar sebutir jeruk dapat hadir di hadapan
kita. Karena itu kami sungguh berterima kasih dan bersyukur kepada pak
petani, pak pedagang, dan puluhan ribu pak-pak lainnya dan elemen
lainnya seperti biji, pohon, cacing-cacing yang membantu agar pohon
jeruk subur dan berbuah dengan baik. Terima kasih semuanya! :)
Kami
menghargai kerja keras penuh cinta pak petani, para cacing dan
elemen-elemen lainnya dengan memakan jeruk tersebut dengan sadar-penuh.
Kami makan jeruk dengan penuh perhatian, sehingga kami menghabiskan
waktu sekitar 10-15 menit untuk menghabiskan sebutir jeruk. Biasanya
kita makan dengan terburu-buru, dan mungkin tidak sadar-penuh ketika
memakannya. Tetapi apabila kita dapat makan jeruk dengan sadar-penuh,
maka sesungguhnya kita telah berlatih meditasi dalam kehidupan
sehari-hari. Apabila kita sadar-penuh dan berkonsentrasi, maka kita
telah berlatih meditasi. Dengan latihan ini, kebebasan dan kebahagiaan
sesungguhnya menurut Buddha dimungkinkan untuk hadir.
Setelah
menikmati jeruk dengan sadar-penuh, kami menyanyikan lagu beserta
tarian “Hokey Pokey” yang membuat suasana menjadi riang gembira ...
Setelah
sesi “Meditasi Jeruk”, kami makan siang bersama dengan sadar-penuh.
Sama halnya dengan “Meditasi Jeruk”, tapi sekarang diganti dengan nasi
dan sayur vegetarian ala para Masterchef Buddhasena. Setelah makan
siang, acara dilanjutkan dengan relaksasi total atau GABI menyebutnya
dengan meditabo ( singkatan dari meditasi bobo ^_^ ). Di sesi ini, kita
semua diajak untuk menyadari bahwa tubuh kita lelah dan menyimpan banyak
tensi atau ketegangan sehingga kita perlu beristirahat. Banyak peserta
dan panitia yang senang dan menikmati sesi relaksasi total.
Setelah
relaksasi total, akhirnya acara yang paling ditunggu-tunggu pun
dilaksanakan, yeah... Waktunya bermain! Ada banyak lomba yang diadakan,
seperti makan kerupuk, makan jelly, minum Nutrisari dengan sedotan yang
panjang (dengan sadar-penuh ya :D), estafet spons, balon air berhadiah
dan yang cukup heboh adalah “Itbulaga” ya ya ya bisa jadi bisa jadi...
Terdengar gelak tawa nan geli para peserta dan panitia yang menyaksikan
permainan ini. Para pengurus PMVBB juga tidak mau kalah. Mereka juga
mengadakan lomba makan kerupuk, tapi kerupuk yang pedas. Ha-ha-ha...
Semua
lomba pun telah selesai dilaksanakan, kami pun membersihkan area
seperti sedia kala. Jam sudah menunjukkan pukul 4, tiba saatnya kami
untuk kembali ke Bogor. Tak lupa kami pamit kepada para Bhante yang
sudah memperbolehkan kami untuk mengadakan acara di Amitayus. Terima
kasih dan Anumodana Bhante _/|\_. Wajah-wajah ceria pun terpancar di
seluruh muka peserta acara 17an ini.
Dari keseluruhan
lomba dan acara ini, kami merasakan adanya kebersamaan, persaudaraan,
dan kegembiraan. Kebebasan sejati akan menuntun pada kebahagiaan sejati.
Kebebasan dapat kita rasakan ketika pikiran kita jernih dan hati kita
terbuka, dan hal ini dimungkinkan dengan latihan sadar-penuh. Apabila
kita merasa bebas, kita akan merasakan kebahagiaan sesungguhnya. So, be
mindful, be free, be happy. :)
Selamat hari kemerdekaan Indonesia. Selamat hari kemerdekaan bagi tiap makhluk. :)
"I am free when my heart is open
And i am free when my mind is clear
Oh dear brother, oh dear sister
Let's walk together joyfully and mindfully"
Tidak ada komentar :
Posting Komentar