Rabu, 28 Agustus 2013

Acara 17 Agustus'an di GABVBB

“GABVBB Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan Menghayati dan Mempraktikkan Kemerdekaan atau Kebebasan menurut Ajaran Buddha”

Pada tanggal 25 Agustus lalu, GABI Buddhasena (GABVBB-Gelanggang Anak Buddhis Vihara Buddhasena Bogor), mengadakan acara untuk memperingati hari kemerdekaan negara kita, di Pondok Sadhana Amitayus. Hari raya 17 Agustus ini dirayakan dengan menghayati dan mempraktikkan langsung kemerdekaan atau kebebasan menurut ajaran Buddha.
Para peserta adik-adik GABVBB yang terdiri dari dari kelas A hingga kelas RB beserta beberapa pengurus PMVBB yang sudah daftar sebelumnya berkumpul di Wihara Buddhasena sekitar jam 7 pagi. Namun ada beberapa orang yang sudah ada di Amitayus seperti chef-chef GABI. Kami pun berangkat dengan menaiki angkutan umum hijau khas kota Bogor.



Sesampainya di Amitayus, kami disambut oleh para Sangha monastik yang sedang masa vassa disana, antara lain Bhante Saddhanyano Mahathera, Bhante Nyanagupta, Bhante Nyanayasha, Bhante Vidya dan para bhante lainnya. Setelah itu, kami makan pagi bersama dengan masakan yang yummy, hasil olahan para “masterchef". Setelah sarapan, kami semua naik ke lantai 3 Pondok Sadhana Amitayus untuk kebaktian dan ceramah Dharma yang diisi oleh Sangha monastik. Setelah kebaktian, kami bermain dengan sadar-penuh, yang artinya kami bermain dengan ceria, bahagia, dan penuh sukacita. Karena berlatih sadar-penuh adalah untuk berlatih keceriaan, kebahagiaan, dan kebebasan sejati. Latihan sadar-penuh selalu membawa pada kebahagiaan dan kebebasan sejati, menurut ajaran Buddha.

Setelah itu kami berkumpul di halaman rumput untuk mengikuti sesi yang diberi nama “Meditasi Jeruk”. Di sesi ini, kami semua diajak untuk dapat menikmati makan sebutir jeruk dengan perlahan dan sadar-penuh. Sadar-penuh dapat dilatih dalam tiap aktivitas dalam kehidupan kita. Termasuk ketika makan jeruk. Bhante Yasha mengajak kami untuk dapat melihat secara mendalam bagaimana sebuah jeruk bisa sampai di tangan kita. Pohon jeruk berasal dari sebuah biji yang ditanam di tanah. Biasanya yang menanam adalah pak petani, dan diangkut oleh mobil atau truk, dan dijual oleh pak pedagang di pasar. Betapa banyaknya elemen-elemen yang mendukung agar sebutir jeruk dapat hadir di hadapan kita. Karena itu kami sungguh berterima kasih dan bersyukur kepada pak petani, pak pedagang, dan puluhan ribu pak-pak lainnya dan elemen lainnya seperti biji, pohon, cacing-cacing yang membantu agar pohon jeruk subur dan berbuah dengan baik. Terima kasih semuanya! :)

Kami menghargai kerja keras penuh cinta pak petani, para cacing dan elemen-elemen lainnya dengan memakan jeruk tersebut dengan sadar-penuh. Kami makan jeruk dengan penuh perhatian, sehingga kami menghabiskan waktu sekitar 10-15 menit untuk menghabiskan sebutir jeruk. Biasanya kita makan dengan terburu-buru, dan mungkin tidak sadar-penuh ketika memakannya. Tetapi apabila kita dapat makan jeruk dengan sadar-penuh, maka sesungguhnya kita telah berlatih meditasi dalam kehidupan sehari-hari. Apabila kita sadar-penuh dan berkonsentrasi, maka kita telah berlatih meditasi. Dengan latihan ini, kebebasan dan kebahagiaan sesungguhnya menurut Buddha dimungkinkan untuk hadir.

Setelah menikmati jeruk dengan sadar-penuh, kami menyanyikan lagu beserta tarian “Hokey Pokey” yang membuat suasana menjadi riang gembira ...
Setelah sesi “Meditasi Jeruk”, kami makan siang bersama dengan sadar-penuh. Sama halnya dengan “Meditasi Jeruk”, tapi sekarang diganti dengan nasi dan sayur vegetarian ala para Masterchef Buddhasena. Setelah makan siang, acara dilanjutkan dengan relaksasi total atau GABI menyebutnya dengan meditabo ( singkatan dari meditasi bobo ^_^ ). Di sesi ini, kita semua diajak untuk menyadari bahwa tubuh kita lelah dan menyimpan banyak tensi atau ketegangan sehingga kita perlu beristirahat. Banyak peserta dan panitia yang senang dan menikmati sesi relaksasi total.
Setelah relaksasi total, akhirnya acara yang paling ditunggu-tunggu pun dilaksanakan, yeah... Waktunya bermain! Ada banyak lomba yang diadakan, seperti makan kerupuk, makan jelly, minum Nutrisari dengan sedotan yang panjang (dengan sadar-penuh ya :D), estafet spons, balon air berhadiah dan yang cukup heboh adalah “Itbulaga” ya ya ya bisa jadi bisa jadi... Terdengar gelak tawa nan geli para peserta dan panitia yang menyaksikan permainan ini. Para pengurus PMVBB juga tidak mau kalah. Mereka juga mengadakan lomba makan kerupuk, tapi kerupuk yang pedas. Ha-ha-ha...

Semua lomba pun telah selesai dilaksanakan, kami pun membersihkan area seperti sedia kala. Jam sudah menunjukkan pukul 4, tiba saatnya kami untuk kembali ke Bogor. Tak lupa kami pamit kepada para Bhante yang sudah memperbolehkan kami untuk mengadakan acara di Amitayus. Terima kasih dan Anumodana Bhante _/|\_. Wajah-wajah ceria pun terpancar di seluruh muka peserta acara 17an ini.

Dari keseluruhan lomba dan acara ini, kami merasakan adanya kebersamaan, persaudaraan, dan kegembiraan. Kebebasan sejati akan menuntun pada kebahagiaan sejati. Kebebasan dapat kita rasakan ketika pikiran kita jernih dan hati kita terbuka, dan hal ini dimungkinkan dengan latihan sadar-penuh. Apabila kita merasa bebas, kita akan merasakan kebahagiaan sesungguhnya. So, be mindful, be free, be happy. :)
Selamat hari kemerdekaan Indonesia. Selamat hari kemerdekaan bagi tiap makhluk. :)

"I am free when my heart is open
And i am free when my mind is clear
Oh dear brother, oh dear sister
Let's walk together joyfully and mindfully"

Tidak ada komentar :

Posting Komentar